JAMBI - Guna meningkatkan partisipasi pemilih pada Pesta Demokrasi Pilkada serentak tahun 2024, Pihak penyelenggara yang dalam hal ini (KPU) Mestinya secara lebih optimal melakukan Sosialisasi paslon lewat media Massa.
Namun Ironi nya, Sosialisasi tersebut dinilai kurang Optimal dilakukan oleh KPU Provinsi Jambi lewat media Massa, terutama sosialisasi melalui siaran radio Daerah.
"Yang akan melakukan Pemilihan terhadap Paslon Gubernur Provinsi Jambi itukan masyarakat Provinsi Jambi, bukan warga kota Jambi saja. Tapi kenapa sosialisasi Pilgub hanya di radio dalam kota Jambi saja. Enak aja dia main main anggaran dengan radio dalam kota saja, apa maksudnya" beber Lapin, Owner Radio idola Fm Tebo.
Bahkan lanjut Alpin, Langkah KPU Provinsi Jambi dalam tahapan sosialisasi terhadap Paslon Gubernur Provinsi Jambi yang tanpa adanya kerjasama lewat siaran radio di Daerah telah merugikan Paslon Gubernur.
" Paslon jadi gak tersosialisasikan dikabupaten-Kabupaten. kita tidak dapat iklan tidak apa-apa, tapi kita bisa telisik pekerjaan KPU Provinsi yg gak beres. Soalnya kita bukan minta duit pribadi komisioner tapi duit hak media yg di ketok palu oleh DPRD" Tandas Lapin
Disisi lain, Sendi (CEO Bass Fm) Ma. Bungo menyampaikan hal yang senada. Ia kecewa terhadap kinerja KPU Provinsi jambi yang tidak secara maksimal menyampaikan materi sosialisasi Paslon Gubernur, khususnya lewat siaran radio. Bahkan sebelumnya. lewat regulasi media Radio dibatasi untuk tidak menyampaikan isi siaran terkait kampanye paslon sebelum masa yang ditentukan, yakni 14 hari sebelum saat pencoblosan.
"Kita taati peraturan dengan harapan saat masa yang diperbolehkan untuk kampanye kandidat paslon Gubernur, ada materi yang diberikan oleh KPU Provinsi, tapi ternyata hampa" ungkap sendi.
Bahkan ketika Ketua KPU Provinsi Jambi, iron sahroni dikonfirmasi oleh media ini apa alasan di tiadakannya sosialisasi paslon Gubernur lewat siaran radio Daerah, tidak ada jawaban.
Sementara itu Kepala Perwakilan Ombudsman Provinsi Jambi, Syaiful roswandi saat dihubungi Porosjambimedia.com terkait ini mengatakan, Semestinya dari awal Pihak KPU Provinsi Jambi sudah tau apa yang menjadi tugas KPU Provinsi Jambi.
"Pada awal penyusunan dan pengusulan anggaran itukan Semestinya mereka membuat estimasi terlebih dahulu. Ini sisi lemah KPU Dalam mensosialisasikan paslon Gubernur lewat media Massa, khususnya lewat siaran radio" sebut nya
Terkait hal ini Ketua KPID Provinsi Jambi Kemas Alfajri arsyad saat dihubungi tidak mau banyak berkomentar.
Baca juga:
Suharso Monoarfa: Saya Minta Maaf
|
"Kemaren kita sudah bantu untuk memediasi teman-teman radio dengan KPU Provinsi Jambi, tapi Pak Edison (Komisioner KPU Provinsi Jambi) lagi tertimpa musibah. Adik beliau meninggal, jadi kurang enak kita nanya soal itu" sebut nya
Dilain sisi, Ketua Bawaslu provinsi Jambi, Wein Arifin saat dimintai tanggapan mengatakan Terkait sosialisasi itu merupakan wewenang KPU, Kecuali berkenaan dengan kampanye baru ranah nya Bawaslu.
"Terkait sosialisasi untuk wewenang KPU, kalau kampanye baru kami yang awasi" jawab nya singkat.